Membuat Pupuk Organik Sederhana

0 komentar
Kita mengira kalau membuat pupuk sendiri itu susah ya dan bahannya susah didapat. Kan Allah telah berpesan kepada kita bahwa Allah menciptakan sesuatu itu tidaklah sia-sia, hanya karena ketidak tahuan kita mebuat ciptaan Allah itu kita sia-siakan.
Pupuk organik yang saya coba buat disini berbahan baku yang ada disekitar kita yang berupa sampah yang bahkan biasanya tidak pernah kita lirik, bahkan kalau kita buangpun, kita buang dengan menutup mata dan sambil menutup hidung. Padahal kalau kita tahu sampah-sampah tersebut tidak perlu disia-siakan dan bisa kita manfaatkan.
Saya akan membuat pupuk organik ini benar-benar dari bahan bekas dan sampah, mungkin kalau ada yang bukan sampahpun bukan sesuatu yang berharga dan ada di sekitar kita.
Ayo lita cari dan kumpulkan bahan-bahannya :
1. PISANG BUSUK, beberapa waktu lalu ada yang kirim pisang banyak sekali, setelah dibagi-bagikan ke tetangga, masih tersisa juga, sampai sebagian membusuk. Pisang busuk ini dikumpulkan sebagai bahan pupuk organik. Selain pisang buah-buahan busuk lainnya berpotensi sebagai bahan pupuk organik.
2. AMPAS MINUMAN BERSODA, yang berbahan empon-empon seperti jahe, kunir, kencur, temulawak dll bisa dijadikan sebagai bahan pupuk organik. Makanya kalau membikin sesuatu yang bersifat herbal jangan keburu dibuangin. Tapi ya jangan dikumpulin sampai menggunung. Manfaatkan seeffektif mungkin.
3. TERASI, ya terasi yang bisaa digunakan untuk sambal pedas. Terasinya gak usah yang mahal-mahal, yang murahanpun jadi. Terasi kan dibuat dari ikan dkk yang mengandung protein tinggi dan dibuat dengan fermentasi. Merupakan bahan baku pupuk organik.
4. GULA, bisa gula putih ataupun merah, pilih saja yang lagi ada di rumah. Gak usah mengada-ada misalnya kalau adanya gula putih pakai saja, gak usah harus fanatik pakai gula merah.
5. AIR KELAPA, minta saja ke pasar ke tukang jualan kelapa, pasti diberi gratisan. Daripada air kelapa yang ada dibuang percuma. Gak usah sepesial beli kelapa untuk diambil airnya saja. Air kelapa di pasar gratis tidak usah bayar asal bawa tempat/botol/jerigen sendiri saja.
6. AIR, yah air bisaa, bisa air ledeng, air sumur, yang penting tidak mengandung deterjen atau sabun, pasti berguna. Untuk air ledeng sebaiknya diangin-anginkan 48 jam dulu supaya khlornya menguap, karena khlor mematikan bakteri.
Nah cara membuatnyapun juga semudah mencari bahan-bahanya, begini caranya :
1. Masukkan AMPAS EMPON-EMPON 5-6 sendok makan ke dalam wadah yang sudah disediakan, saya namakan reaktor pupuk, biar keren. Biar gak kalah dengan reaktor nuklir.
2. Lumatkan 10 buah PISANG BUSUK dan masukkan ke dalam reaktor pupuk.
3. Masukkan TERASI 2-3 sendok teh ke dalam reaktor pupuk. Juga masukkan Gula Putih 4-8 sdm sesuaikan dengan volume air yang dituang nanti (maksudu cairan, bukan air saja ya), kira-2 gulanya 3-5% nya.
4. Aduklah menggunakan sendok kayu supaya bahan-bahan tersebut bercampur dengan merata.
5. Masukkan AIR KELAPA 1,5 Liter atau sebotol aqua besar ke dalam reaktor pupuk. Aduk dengan sendok kayu dengan merata.
6. Tambahkan AIR ke dalam reaktor pupuk sampai penuh, sisakan ruangan sedalam 3 cm dari bibir reaktor, supaya ada udara yang bisa digunakan bernafas para jasad renik dalam reaktor.
7. Tutup reaktor dengan tutup yang sudah dilubangi, sehingga ada udara yang dengan leluasa bisa masuk atau keluar dari reaktor.
8. Biarkan reaktor dalam ruang terbuka melakukan fermentasi selama kurang lebih 5-7 hari, dan jika sudah bau tape, artinya pupuk organik siap pakai.
9. Penggunaannya, campur dengan air dengan perbandingan 1 bagian larutan pupuk organik dicampur dengan 15 bagian air. Siramkan ke tanaman bisa disiramkan ke akar atau ke daunnya.
SILAKAN MENCOBA, jika kurang jelas bisa kontak saya mas TEKOP di imel dewogundhul@yahoo.co.id atau sms ke 0816603573, dengan senang hati akan saya pandu jarak jauh.
Gb-01. Ampas Empon-Empon eks Minuman Bersoda
Gb-02. Pisang Busuk
Gb-03. Air Kelapa
Gb-04. Gula Putih
Gb-05. Terasi
Gb-06. Pisang busuk yang dilumatkan
Gb-07. Reaktor Pupuk dari Kaleng Bekas Cat dengan kapasitas 3 L dengan tutup yang diberi lubang untuk pertukaran udara
Gb-08. Reaktor Pupuk berisi larutan pupuk in action
Gb-09. Larutan pupuk siap difermentasi dalam 5-7 hari
Gb-10. Reaktor ditutp dengan tutup yang dilubangi untuk pernafasan jasad renik dalam proses fermentasi
Dari beberapa kali membuat, biasanya pisangnya saya pisahkan dari kulitnya. Yang ini saya potong-potong saja, dan ternyata setelah seminggu larutannya jamuran. Sayangnya saya lupa gak dipotret dulu langsung dibuang saja.
Kemungkinan penyebabnya adalah :
1. Kulit pisangnya sudah jamuran sehingga mempengaruhi jalannya proses fermentasi menjadi jamuran.
2. Atau karena saya taruh di dekat kandang burung, ada kemungkinan jamur dari kandang burung masuk rame-rame ke dalam reaktor pupuk, sehingga menghasilkan pupuk jamuran.
3. Atau karena saya taruh di tempat yang tadinya aman, ternyata setelah 2 hari kemudian, disekitarnya ditumpukin material bangunan seperti semen, dan sebagian dari semennya jatuh ke tutup reaktor.
4. Atau saya gak tahu juga apa penyebabnya ya ……….
Ini adalah kenyataan dalam kehidupan, kegagalan itu bukan berarti akhir segalanya, tetapi pekajaran bagi kita. Yah kalau gagal ya dievaluasi kenapa kira-kira penyebabnya, kan bisa untuk bekal berikutnya, supaya menjadi berhasil atau tidak gagal lagi. Lha kalau gak pernah gagal dari mana kita mengklaim kita berhasil.
 Sumber : ...Sorot Disini...

Leave a Reply

Silahkan Komen Anda...

Labels