Bertanam Tomat Hibrida

0 komentar

Varietas yang tersedia untuk dataran
rendah :
- Tomat hibrida IDOLA
- Tomat hibrida MITRA
- Tomat hibrida PERMATA
Keunggulan dibandingkan varietas
lainnya :
- Kemurnian Genetik tinggi.
- Toleran terhadap penyakit Alternaria,
Layu Bacteri Pseudomonas.
- Mempunyai daya simpan lebih lama,
tahan trasportasi jarak jauh dan tahan
pecah buah.
- Ukuran buah dalam tandan seragam.
- Dapat ditanam di segala musim.
Diskripsi Varietas
- Tomat Hibrida IDOLA
Cocok ditanam di dataran menengah,
type pertumbuhan determinate.
Tanaman sangat vigor, dengan
pertumbuhan vegetatif sangat cepat
(segera dirempel tunas samping). Tahan
layu bakteri (Pseudomonas) dan cukup
toleran penyakit busuk daun
(Phytopthora). Buah oval lonjong,
daging buah kering, lebih tahan blossom
dan root. Tahan penyimpanan dan
transportasi jarak jauh.
- Tomat hibrida PERMATA
Dianjurkan untuk dataran rendah (0 –
300 m dpl), type pertumbuhan
determinate. Buah berbentuk lonjong
(telur). Umur panen genjah, dapat
dipetik umur 70 – 80 hari setelah semai.
Berat buah rata-rata 60 gram,
produktifitas 3 kg/tan. Tahan penyakit
layu (Pseudomonas Solanacearum),
TMV dan fusarium race 1.
- Tomat hibrida MITRA
Tomat hibrida cocok untuk dataran
rendah (0 – 300 m dpl), type
pertumbuhan determinate, buah
berbentuk bulat, warna buah muda
hijau seragam, warna tua merah cerah,
kurang keras dibandingkan dengan Idola
dan Permata. Buah dapat dipetik umur
80–90 hari setelah semai dengan potensi
3-5 kg/tanaman. Tahan penyakit layu
Bakteri (Pseudomonas), TMV, dan
fusarium race 2.
Pembibitan
Benih yang akan ditanam diberi perlakuan
dengan direndam dalam larutan fungisida
Preficur 1,5 ml/liter dan bakteri Agrimicyn
atau Agrep 1,2 gr/liter selama 4 – 6 jam.
Setelah itu benih ditiriskan dan disemaikan
di dalam polybag yang telah diisi dengan
media semai berupa campuran pupuk
kandang, tanah (2:1), 165 gram, SP 36
gram dan 75 gram Carbofuran.
Persiapan Lahan
Tanah dibajak dan dibuat bedengan dengan
lebar 110-120 cm. Bersamaan dengan
pembajakan dapat dilakukan pengapuran
dosis 2000 kg/ha. Pengapuran tujuanya
untuk menaikan pH tanah yang semula
asam mendekati netral. Juga menambah
unsur Calsium (Ca) dan Magnesium (Mg)
yang diperlukan oleh tanaman. Pupuk
dasar dapat diberikan dengan dosis
pertanaman : NPK 50 gram, Urea/ZA 5
gram + 3 butir Urea tablet SP 36 25 gram.
KCL 10 gram, KNO3 20 gram dan Borate
7.5 gram. Bedengan yang telah dipupuk
dan dirapikan ditutup dengan mulsa plastik
hitam perak. Pemasangan mulsa sebaiknya
pada saat panas (jam 09.00 – 12.00) agar
mudah mengembang pada saat ditarik
kencang.
Penanaman
Bibit siap ditanam pada umur kurang lebih
16-18 hari setelah semai, bibit yang
ditanam dipilih yang sehat dan bebas hama
dan penyakit. Pada saat penanaman
usahakan agar tanah tidak pecah, sehingga
perakaranya tetap utuh. Dianjurkan jarak
tanam 40-50 cm dalam baris, 60-70 cm
antar baris.
Pemeliharaan
Penyulaman segera dilakukan bila
ditemukan tanaman muda yang mati.
Penyulaman dilakukan pada minggu
pertama. Selanjutnya penyiraman perlu
dilakukan tiap hari dengan melihat kondisi
tanah, agar tidak terlalu kering atau
terlalu basah. Untuk menciptakan tanaman
yang kuat/kekar perlu dilakukan
perempelan tunas samping mulai umur
8-20 hari setelah tanam dengan cara
membuang tunas-tunas yang keluar dari
ketiak daun. Setelah umur 2, 4, 6 dan 8
minggu setelah tanam perlu dipupuk
susulan dengan dosis per tanaman : NPK 15
gram, KCL 5 gram. Untuk menopang
pertumbuhan tanaman perlu diberi ajir,
tanaman diikat pada ajir-ajir tersebut agar
tidak mudah patah.
Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit sangat
diperlukan. Beberapa hama penyakit yang
sering menyerang antara lain :
- Ulat Buah (Heliothis sp., Armigera)
Ulat ini menyerang buah tomat yang
masih muda, sehingga kalau buah
sudah tua tampak berlubang-lubang dan
busuk karena infeksi. Pemberantasan
dengan penyemprotan insektisida
berbahan aktif : betasiflurin, metomil,
delta indotoksin dan metidation
- Penyakit Layu (Fusarium sp) dan
Layu Bakteri
Disebakan oleh cendawan Fusarium
Oxysporium, sedangkan untuk penyakit
layu bakteri (lanas) disebabkan oleh
bakteri Pseudomonas sanacearum,
sampai saat ini masih sulit untuk
diberantas. Pencegahan hindari
penanaman dari bekas lahan satu
family, kebersihan lingkungan kebun
(sanitas), serta pemilihan varietas yang
tahan. Penyemprotan dengan fungisida
berbahan aktif : benomil, steptomicin
sulfat dan oksitetrasiklin.
- Penyakit Busuk daun (Phytoptora
infestans)
Dikenal dengan penyakit cacar. Daun-
daun dan buah yang terserang menjadi
ternoda-noda hitam seperti cacar, tidak
teratur dan akhirnya menjadi kering
atau busuk keras. Penyakit ini dapat
diberantas dengan bubur Borseaux
1-3%. Pertisida berbahan aktif : folpet,
propamokarb hidroklorida, oksadisie,
propineb, metalaksil dan mankozeb.
- Nematoda (Meloidogyna sp)
Cacing ini menyebabkan akar-akar
tomat berbintil-binil. Penyakit ini
biasanya hanya timbul pada tanah-
tanah yang terlalu asam (pH 4-5).
Pencegahan dengan menggunakan
Carbofuran pada saat penanaman
misalnya Furadan 3 G, Indofuran 3 G,
dan lain-lain.
Panen
Panen dapat dilakukan setelah buah masak
dengan selang 3 hari sekali. Panen pertama
dilakukan pada umur 70-80 hari. Produksi
tiap tanaman mencapai 3-5 kg. Khusus
untuk tomat hibrida Mitra usahakan
pemetikan tidak terlalu merah, agar tahan
dalam transportasi. (semburat : perubahan
warna hijau ke merah).

Sumber : krazaknusadua.blogspot.com/2012/02/budidaya-tomat-hibrida-idola-mitra.html?m=1

Leave a Reply

Silahkan Komen Anda...

Labels