Membuat Pakan/Silase untuk Sapi

0 komentar
Membuat Silase Pakan Sapi
Anda pernah mendengar istilah silase pakan sapi...? Kadar nilai gizi pada pakan silase akan meningkat di banding dengan pakan rumput hijauan/jerami biasa. Silase sendiri mempunyai keuntungan untuk meningkatkan kwalitas pakan dan bertujuan juga untuk proses pengawetan pakan, sehingga jika seluruh peternak di Indonesia mengetahui cara membuat dan menerapkan pakan silase, maka program peningkatan swasembada daging 2014 dengan mudah dapat tercapai. Kondisi pakan di Indonesia secara de facto sangat berlimpah, hal ini ditunjukan banyaknya areal persawahan di Indonesia ini, sedangkan pemanfaatan jerami untuk di olah secara silase masih sangat kurang. Disamping itu kondisi tanah sebagian besar di Indonesia sangat subur, sehingga penanaman rumput mampu tumbuh dengan baik dan subur, namun pada saat musim kemarau panjang peternak selalu di repotkan oleh masalah pakan sapi dan berakibat banyak diantara mereka menjual sapi-sapinya. Secara hukum ekonomi semakin banyak peternak menjual sapi di musim kemarau maka harga sapi di musim kemarau akan menurun. Itu tidak akan terjadi jika teknologi pembuatan silase diterapkan oleh peternak sapi di Indonesia.
Ada dua pokok masalah yang menyebabkan pakan sapi tidak memenuhi kecukupan gizi baik secara kwalitas maupun kwantitas. 
Rendahnya kwalitas pakan sapi disebabkan karena :
  1. Bahan pakan sapi yang berasal dari limbah pertanian seperti jerami mempunyai kadar protein kasarnya yang rendah dan serat kasarnya tinggi, tingginya serta kasar ini disebabkan adanya komponen lignoselulosa (karbohidrat kompleks) yang sulit dicerna oleh saluran pencernaan sapi.
  2. Keterbatasan ketersediaan pakan yang tidak terus menerus akibat kelangkaan pakan pada saat musim kemarau, sehingga perlu dibuat teknologi terobosan untuk meningkatkan nilai gizi dari pakan ternak yang umum dilakukan adalah membuat hijauan kering (hay), penambahan urea (amoniasi) dan awetan hijiauan (silase).
Pada prinsipnya dasar pembuatan silase pakan sapi adalah menciptakan terjadinya kondisi anaerob dan menjadikannya pakan rumput/jerami dalam keadaan asam secara singkat. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat kondisi anaerob dan asam pada pakan yaitu : bagaimana menghilangkan O2 dengan cepat dan mencegah masuknya oksigen kedalam silo pakan sapi , menciptakan asam laktat yang untuk menurunkan pH, dan menghambat pertumbuhan jamur selama penyimpanan silase tersebut.
Proses Perjalanan Silase
Proses fermentasi silase dimulai pada saat oksigen telah habis digunakan oleh sel tanaman rumput atau jerami. Bakteri yang kita tumbuhkan akan memakai karbohidrat untuk menghasilkan asam laktat sehingga pH silase akan menurun secara cepat pada kisaran 3,6-4,5. Tanaman rumput di lapangan mempunyai pH yang bervariasi antara 5 dan 6, setelah difermenatsi turun menjadi 3.6- 4.5. Keuntungan penurunan pH yang cepat adalah untuk mencegah pemecahan protein dan menghambat pertumbuhan bakteri anaerob yang merugikan di dalam pakan sapi seperti enterobacteria dan clostridia.
Pada prinsipnya bahan utama yang digunakan untuk membuat silase sapi ada 3 kelompok bahan yaitu :
  1. Kelompok bahan pakan hijauan, seperti rumput kolonjono (Penissetum Muticum), rumput gajah, tanaman jagung atau jerami padi. Bahan-bahan pakan ini merupakan sumber serat utama pada pakan silase. 
  2. Kelompok bahan pakan konsentrat, diantarnya adalah dedak atau bekatul, onggok, ampas sagu, ampas tahu dan lain-lain.  Bahan pakan konsentrat tersebut selain untuk memperbaiki kandungan nutrisi dari pakan silase dapat juga berfungsi sebagai substrat pendukung fermentasi pada pakan silase. 
  3. Kelompok bahan aditif terdiri dari campuran urea, mineral, tetes tebu dll
Contoh cara pembuatan pakan silase  sebagai berikut :
Siapkan bahan-bahan seperti Jerami/rumput 100 kg, Dedak halus 10 kg, konsentrat sapi 15 kg, bioaktivator (G-Met, star bio, EM-4 dsb) sesuai dosis kebutuhan, urea, soda ash 0.5 kg, tetes/molase 0.75 kg, garam dapur 1 kg serta air bersih 20 liter.
Proses Pembuatan Silase :
  • Terlebih dahulu bioaktivator dibuat  dengan cara mencampur air 20 litter, 200 gram g-met, 0.5 kg urea dan 0.75 kg tetes dibiarkan selama kurang lebih 3 jam. 
  • Kemudian dilakukan pencampuran bahan konsentrat dengan cara mencampur 15 kg konsentrat dengan 10 kg dedak halus dan 1 kg garam dapur, campuran tersebut selanjutnya ditabur secara merata diatas jerami/rumput yang telah dipotong dengan panjang 10 cm, 
  • Masukan bahan silase tersebut ke dalam plastik tebal atau drum dan selanjutnya disiram secara merata dengan bahan bioaktivator yang telah diaktifkan selama 3 jam 
  • Lalu tutup dan ditekan dengan kuat atau dapat juga diinjak-injak agar udara didalam keluar, kemudian ikat plastik tersebut dengan rapat, sehingga udara tidak ada yang masuk serta jangan sampai plastik atau drumnya bocor.
  • Setelah 3-4 hari bahan-bahan tersebut diatas sudah menjadi silase dan dapat digunakan untuk konsumsi pakan sapi sebanyak 6-8 kg per ekor, namun jika tidak langsung digunakan, silase tersebut dapat dibiarkan dan disimpan selama 3-4 bulan jika tidak terjadi kebocoran pada plastik atau drum.
Pakan silase tersebut selain dapat dikonsumsi oleh sapi, dapat pula dikonsumsi untuk pakan kambing, domba ataupun kerbau.
Demikian proses/cara pembuatan pakan silase pada sapi berikut keuntungannya. Semoga dapat bermanfaat.


Sumber : ...Sorot Disini...

Leave a Reply

Silahkan Komen Anda...

Labels