Pembesaran Lele Dengan Kepadatan 400 Ekor/M3

0 komentar
Penguasaan Tehnik-tehnik Budidaya Lele menentukan Jumlah kepadatan tebar dan tingkat keberhasilan Biomasa Panen yang dihasilkan, maka disamping prasarana, Modal maka SDM sangat menentukan tingkat keberhasilan
kOLAM PEMBESARAN LELE DENGAN KEPADATAN 400 EKOR/M3 
KOLAM PEMBESARAN LELE DENGAN KEPADATAN 400 EKOR/M3
Meningkatnya jumlah kepadatan tebar Bibit lele, maka secara langsung akan meningkatkan jamlah Pakan yang diperlukan dan akan berakibat semakin tinginya tingkat kotoran dan sisa pakan yang dihasilkan. Kendala-kendala yang dialami oleh para rekan-rekan petani pemula, kebiasaan tebar yang rendah yaitudibawah 200 ekor/m3 air. Kendala dan masalah yang didapat cukup dengan rutin pergantian air dan tebar pakan sudah bisa didapatkan pertumbuhan yang optimal. Tetapi apabila musim penghujan tiba warna air yang sebelumnya hijau segar mendadak berubah menjadi hijau kusam atau coklat, akan juga diiringi timbulnya beberapa masalah di air, lele mulai menggantung-nggantung diujung kolam, keluar bercak-bercak putih ditubuh nafsu makan mulai turun dan bahkan tak jarang akan diiringi dengan kematian lele secara berkala.
Masalah-masalah klasik ini akan selalu muncul apabila petani tidak mau menerapkan sistem Budidaya yang berwawasan dan berkiblat pada kesimbangan Lingkungan Air.
Bagaimana bisa melakukan tebar Lele dengan kepadatan yang tinggi yaitu 200 ekor/m3 lebih dengan pertumbuhan dan kesehatan ikan yang terus Optimal ???……….
Kita akan mengupas secara bertahap semua aspek yang perlu dikuasai oleh petani sehingga mempunyai jurus-jurus yang jitu dalam menstrategi budidaya Lele.
Jurus yang perlu dikuasai adalah :
1. Mengerti sifat dan karakter jenis ikan yang akan dibudidayakan, kebiasaan makan, kebiasaaan hidup, mudah stress atau tidak
bila dibudidayakan dengan kepadatan tebar yang tinggi.
2. Mengeuasai tehnik Manajemen atau pengaturan Kualitas Air.
3. Bisa menghitung Jumlah Pakan yang diperlukan
4. Mempersiapkan sarana yang sesuai dengan kepadatan tebar bibit ikan, karena tingkat kepadatan ikan sangat menentukan prasarana yang diperlukan, tentunya akan mensegmentasi Sistem Budidaya yang akan dijalankan. ( Tradisional, SemiIntensif atau Intensif ).
Dalam Sistem Budidaya Perikanan dibagi beberapa tahapan tehnis yang disesuaikan dengan Fase ukuran besar ikan dan tingkat kepadatannya.
Tahapan Tehnis Budidaya itu perlu disegementasi dengan beberapa pertimbangan, antara lain :
1. Jenis pakan, ukuran pakan
2. Tingkat kepekaan terhadap kepadatan bibit ( penjarangan ).
3. Kecepatan pertumbuhan yang tidak sama ( teknik grading / pemilahan ), untuk didapatkan ukuran besar ikan yang sama. Karena untuk kebanyakan jenis ikan mempunyai naluri Kanibalisme dalam pola makan.
4. Panjangnya waktu yang diperlukan mulai dari ukuran bibit sampai dengan ukuran Konsumsi. Sehingga secara ekonomis disegmentasi tahapan-tahapan pembesarannya.
Adapun Tahapan Segemtasi yang dilakukan sesuai dengan teknologi masing-masing adalah :
1. PEMBIBITAN, Pada tahap ini Manajemen Induk dan bibit perlu dikuasai untuk mendapatkan bibit yang bagus, seragam dan pertumbuhan cepat serta rata.
2. PENDEDERAN, Tahap ini pada fase bibit dipersiapkan pada ukuran siap tebar ke kolam-kolam pembesaran.
3. PEMBESARAN, Tahap pembesaran ikan sampai didapat ukuran konsumsi.
Petani ikan apa bila sudah menguasai tehnik-tehnik dasar dalam Budidaya maka dapat dilakukannya pembesaran Ikan Lele dengan kepadatan yang sangat tinggi yaitu 200 ekor/m3 keatas. Kalau dikuasai teknik dalam budidaya Lele dengan sistem Intensif, Lele mampu hidup pada stresing kepadatan tebar yang ekstrim tinggi tetapi pertumbuhannya masih dalam range waktu standard budidaya, yaitu sekitar 75 Kg/m3 daging ikan Lele, jadi kalau 1 Kg isi 10 ekor, maka lele mampu hidup dengan pertumbuhan yang normal pada
kepadatan tebar 750 ekor/m3.
Apakah syarat-syarat kehidupan yang bisa dicapai, untuk melakukan teknologi intensif itu ?
- OKSIGEN, sebagai LIMITING FACTOR perlu disediakan pada jumlah yang optimal, walaupun lele mempunyai Labirynth yang bisa digunakan secara langsung mengambil Oksigen di udara.
- Kualitas Air yang Optimal sehingga terbentuknya Air berwarna Hijau di awal Budidaya ( TEKNIK GREEN WATER SYSTEM, reff: secara berkala akan diulas khusus tehnik ini).
- Manajemen Pakan dan Kualitas Pakan.
- Kuantitas Air cukup.
- Kualitas Bibit yang bagus ( seragam dan dari jenis induk yang terpilih/ tidak in dreeding ).
MENGAPA DILAKUKAN OUT DOOR ( KOLAM-KOLAM DILUAR RUANGAN ), APAKAH TIDAK MEMUNGKINKAN DILAKUKAN INDOOR SYSTEM ??
Indoor system, sangat mungkin juga dilakukan,tetapi prasarananyapun harus disesuaikan memakai kincir air atau blower untuk suplai Oksigen dibadan air. Karena Kalau Indoor System sudah tidak memungkinkan dilakukan Budidaya dengan Tehnik GREEN WATER SYSTEM, yaitu suplai Oksigen sebagian besar bergantung pada fotosinseta Phytoplankton.
Menyambung dengan Posting kami di TRUBUS ON LINE, yang mempunyai anemo yang tinggi terhadap permasalahan pembesaran Lele, maka tulisan-tulisan kami akan kami mulai dari tehnik Pembesaran dahulu, untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan persayaratan-persyaratan tehnis yang diperlukan untuk dapat melakukan penebaran Lele dengan Tehnik penebaran yang tinggi.
Tingkat keberhasilan dalam BUdidaya lele tergantung, pada beberapa hal al :
1. PEMILIHAN LOKASI
2. KONSTRUKSI & DISAIN KOLAM
3. PERSIAPAN KOLAM
4. PENEBARAN BIBIT
5. MANAJEMEN PAKAN
6. MANAJEMEN KUALITAS AIR DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Leave a Reply

Silahkan Komen Anda...

Labels