Bertanam Jagung Hibrida

0 komentar

1. Pengolahan tanah yang baik ( gembur)
Dibajak 2 kai sedalam 15 - 20 cm
dan diratakan /dihaluskan
Pada musim hujan perlu dibuat
saluran  drainase sedalam 20 - 30
cm
2. Penggunaan benih unggul
Kebutuhan benih 15 - 20 kg /ha
( berlabel Hibrida)
Hasil tanaman tidak dianjurkan
dpakai sebagai benih
Setiap kali tanam harus
menggunakan benih Hibrida baru
3. Perlakuan benih ( seed treatment)
Apabila waktu tanam terlambat,
benih perlu ditambah Rhidomil
Takaran Rhidomil 5 gram /kg benih
4. Populasi tanaman yang optimal
Jarak tanam :
- 75 x ( 20 - 25 cm) atau 80 x ( 19 - 20
cm), untuk 1 biji / lubang
- 75 x ( 40 x 50 cm) untuk 2 biji/ lubang
5. Pemupukan Berimbang....+ Pupuk Organik
Secara umum dosis pupuk ( 300 -
350 kg) Urea + ( 199 - 200) kg
SP-36 + 100 Kg Kcl/Ha atau sesuai
rekomendasi setempat
Pupuk N atau Urea diberikan 2 kali
yaitu saat tanam ( 1/3 bagian) dan
pada umur 30 HST ( 2/3 bagian).
Pupuk SP-36 dan KCL seluruhnya
diberikan pada saat tanam
Padatanah ringan dan curah hujan
tinggi, Pupuk N dapat diberikan 3
kali yaitu pada saat tanam,3 HST
dan 40 HST
Pada lahan masam dapat diberikan
kaptan sebesar 500 kg/ha secara
larikan.
Pupuk Organik terutama Ayam dari
petelur atau Pupuk Kandang
diberikan sebelum tanam sebanyak
400 - 500 kg atau 80 karung
seukuran pupuk Pupuk Buatan /
Beras
6.Penggunaan PPC dan ZPT yang telah
direkomendasikan  sesuai abnjuran
penggunaan ZPT dan PPC
hanya dianjurkan pada daerah yang telah
menerapkan  Panca Usaha secara lengkap
7. Pemeliharaan tanaman :
Penyiangan dilakukan 2 kali umur 2
- 5 MST atau pada pengisian biji
atau sesuai  dengan pertumbuhan
gulma
Pembumbunan untuk menutup
lubang pupuk dan memperkuat
tegaknya tanaman
Pengairan dilakukan terutama pada
pertanmana musimkemarau ( MK I
dan MK II), dengan pembuatan
sumur pantek. Pengairan diberikan
pada waktu tanam , umur 3.6.8
dan 11 minggu setelah tanam
( MST)
8. Pengendlaian hama dan penaykit
Hama penting adalah lalat bibit,
penggerek tongkol, penggerek
batang dan ulat grayak
Pengendalian denganCarbofuran
( Furadan, Petrofur, Dharmafur 3
G),
Cara Pengendalian :
- Serwangan waktu tanam insektisida
diberikan pada lubang biji ( 4 - 5 butir /
lubang)
- Serangan umur 3 MST insektisida
diberikan melalui pucuk daun 8 - 16 kg /ha
Penyemprotan insektisida
Methonyul seperti Lannate ( 2 cc /
liter air)
9. Panen
Panen dilakukan bila klobot
mengering atau lapisan/layer biji
sudah berwarna hitam
Pengeringan sampai kadar air 18 -
20 %
Kadar air lebih dari 20 % biji
mudah rusak
10. Penyimpanan Hasil

Sumber : bapeluh.blogspot.com/2010/02/teknologi-budidaya-jagung-hibrida.html?m=1

Leave a Reply

Silahkan Komen Anda...

Labels