Bertanam Kacang Tanah Organik

0 komentar

Di Indonesia, kacang tanah merupakan
tanaman yang paling banyak ditanam setelah
padi, jagung dan kacang kedelai. Budidaya
kacang tanah (Arachis hypogaea) biasanya
diaplikasikan sebagai tanaman sela ataupun
tumpang sari. Seperti tanaman leguminosa
lainnya, kacang tanah sering digunakan petani
untuk memperbaiki kandungan nitrogen dalam
tanah. Tanaman ini memiliki bintil akar tempat
hidup bakteri rhizobium yang bisa mengikat
nitrogen dari udara.
Budidaya kacang tanah cocok di daerah dengan
curah hujan sedang. Curah hujan yang terlalu
tinggi menyebabkan bunga sulit diserbuki dan
zona perakaran terlalu lembab sehingga
menyuburkan pertumbuhan jamur dan
penyakit yang menyerang buah. Penyinaran
matahari penuh dibutuhkan saat perkembangan
daun dan pembesaran buah. Budidaya kacang
tanah idealnya berada di ketinggian 50-500
meter dari permukaan laut. Namun, tanaman
ini bisa beradaptasi hingga ketinggian 1500
meter.
Budidaya kacang tanah efektif dilakukan pada
tanah gembur dengan kandungan unsur hara
kalsium (Ca), nitrogen (N), kalium (K) dan
pospat (P) yang cukup. Derajat kesaman (pH)
ideal bagi tumbuhan ini sekitar 5-6,3. Tanah
gembur dengan struktur yang ringan sangat
baik untuk perkembangan ginofor, bakal buah
yang tumbuh memanjang ke dalam tanah.
Unsur Ca sangat dibutuhkan tanaman kacang
tanah pada fase generatif. Ketersediaan unsur
ini sangat berpengaruh pada produktivitas
tanaman dalam menghasilkan kacang. Dalam
metode pertanian organik, unsur Ca bisa
dipenuhi dari penambahan kapur pertanian
atau dolomit saat pengolahan lahan. Pada
lahan yang mempunyai keasaman tinggi atau
lahan basah, keperluan untuk menambahkan
kapur lebih tinggi dibanding lahan kering ber-
pH netral.
Perlu dicatat juga, meskipun tanaman kacang
tanah mempunyai bintil akar tempat bakteri
Rhizobium berkembang, tanaman ini tetap
membutuhkan unsur N terutama di awal
tanam. Selanjutnya, bakteri Rhizobium bisa
menyediakan unsur N hingga 75-85% dari
kebutuhan.
Pemilihan benih kacang tanah
Benih kacang tanah didapatkan dari kacang
yang dibiarkan sampai tua, kira-kira 100 hari.
Buah yang siap dijadikan benih warnanya
kehitaman dan apabila dibuka tidak memiliki
selaput pada bagian dalam cangkang. Setelah
benih dipanen, sortasi terlebih dahulu
kemudian jemur selama 4-5 hari. Untuk
menjaga kualitasnya, benih kacang tanah
sebaiknya disimpan selama 3-6 bulan saja.
Cangkang kacang sebaiknya tidak dikupas
selama masa penyimpanan. Buka cangkang
hanya apabila benih akan digunakan. Benih
yang paling baik untuk ditanam adalah benih
yang baru.
Pengolahan tanah dalam budidaya
kacang tanah organik
Untuk mendapat hasil maksimal, tanah tempat
budidaya kacang tanah harus digemburkan
terlebih dahulu dengan dibajak hingga menjadi
butiran halus. Kemudian tambahkan kapur
sebanyak 2 ton per hektar. Campurkan secara
merata dengan tanah yang telah dibajak,
diamkan selama 2 hari.
Gunakan pupuk kandang yang telah matang
atau pupuk kompos sebagai pupuk dasar.
Apabila tersedia, gunakan campuran pupuk
kandang dari kotoran ayam dengan kotoran
kambing atau sapi. Campurkan dengan tanah
secara merata. Budidaya kacang tanah bisa
dilakukan dengan bedengan atau tanpa
bedengan. Bedengan diperlukan apabila lahan
yang digunakan rawan tergenang air. Drainase
yang baik diperlukan untuk menjaga kesehatan
tanaman.
Penanaman kacang tanah dilakukan dengan
cara ditugal dengan jarak tanam 25×25 cm. Isi
setiap lubang dengan satu butir benih.
Diperlukan sekitar 50 kg benih untuk satu
hektar luasan tanam. Setelah benih ditanam,
siram setiap pagi dan sore. Kacang tanah akan
berkecambah setelah 4-7 hari.
Perawatan dan pemupukan
Kacang tanah sudah tumbuh serempak setelah
satu minggu dan mulai berbunga pada umur 20
hari dan berlanjut hingga umur 75 hari. Hanya
bunga yang keluar diatas umur 30 hari yang
akan menjadi polong. Setelah terjadi
penyerbukan dan pembuahan, akan tumbuh
ginofor atau bakan buah pada hari ke-3 sampai
ke-4. Kemudian ginofor tersebut akan menuju
dan menembus tanah untuk membentuk
polong.
Perawatan yang diperlukan pada saat tanaman
berbunga antara lain, pemberian pupuk
tambahan. Sebaiknya tambahkan pupuk yang
banyak mengandung posfor, supaya buahnya
bagus dan banyak. Selain itu, lakukan
penyiangan dan pembubunan tanah sehingga
menutupi akar, batang dan daun bagian
bawahnya. Hal ini bertujuan untuk
memperbanyak biji.
Beberapa hama yang biasanya menyerang
tanaman kacang tanah antara lain uret
(pemakan akar), ulat penggulung daun, ulat
grayak, dan ulat jengkal. Sedangkan, jenis
penyakit yang sering dijumpai adalah penyakit
layu, sapu setan, bercak daun, gapong,
sklerotium, dan penyakit karat. Pengendalian
hama dan penyakit tersebut adalah dengan
melakukan olah tanah dengan baik, penggunaan
pupuk kandang yang sudah matang, menanam
serempak, penyiangan intensif, bersihkan
gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman.
Tanaman berpenyakit dicabut, dibuang dan
dimusnahkan, sanitasi lingkungan dan
menanam varietas tanaman yang tahan
penyakit.
Panen budidaya kacang tanah
Kacang tanah dipanen pada umur 90 hari
setelah tanam. Ciri-ciri fisik kacang tanah siap
panen antara lain batangnya mengeras, daun
mulai menguning dan berguguran. Selain itu
kita juga bisa mengambil sampling dan
memeriksa secara langsung apakah bijinya
sudah terisi penuh atau tidak.

Sumber : http://www.alamtani.com/budidaya-kacang-tanah-organik.html

Leave a Reply

Silahkan Komen Anda...

Labels