Kita mengira kalau membuat pupuk sendiri
itu susah ya dan bahannya susah didapat. Kan Allah telah berpesan kepada kita
bahwa Allah menciptakan sesuatu itu tidaklah sia-sia, hanya karena ketidak
tahuan kita mebuat ciptaan Allah itu kita sia-siakan.
Pupuk organik yang
saya coba buat disini berbahan baku yang ada disekitar kita yang berupa sampah
yang bahkan biasanya tidak pernah kita lirik, bahkan kalau kita buangpun, kita
buang dengan menutup mata dan sambil menutup hidung. Padahal kalau kita tahu
sampah-sampah tersebut tidak perlu disia-siakan dan bisa kita manfaatkan.
Saya akan membuat
pupuk organik ini benar-benar dari bahan bekas dan sampah, mungkin kalau ada
yang bukan sampahpun bukan sesuatu yang berharga dan ada di sekitar kita.
Ayo lita cari dan
kumpulkan bahan-bahannya :
1. PISANG BUSUK, beberapa waktu lalu ada
yang kirim pisang banyak sekali, setelah dibagi-bagikan ke tetangga, masih
tersisa juga, sampai sebagian membusuk. Pisang busuk ini dikumpulkan sebagai
bahan pupuk organik. Selain pisang buah-buahan busuk lainnya berpotensi sebagai
bahan pupuk organik.
2. AMPAS MINUMAN BERSODA, yang berbahan
empon-empon seperti jahe, kunir, kencur, temulawak dll bisa dijadikan sebagai
bahan pupuk organik. Makanya kalau membikin sesuatu yang bersifat herbal jangan
keburu dibuangin. Tapi ya jangan dikumpulin sampai menggunung. Manfaatkan
seeffektif mungkin.
3. TERASI, ya terasi yang bisaa digunakan
untuk sambal pedas. Terasinya gak usah yang mahal-mahal, yang murahanpun jadi.
Terasi kan dibuat dari ikan dkk yang mengandung protein tinggi dan dibuat
dengan fermentasi. Merupakan bahan baku pupuk organik.
4. GULA, bisa gula putih ataupun merah,
pilih saja yang lagi ada di rumah. Gak usah mengada-ada misalnya kalau adanya
gula putih pakai saja, gak usah harus fanatik pakai gula merah.
5. AIR KELAPA, minta saja ke pasar ke
tukang jualan kelapa, pasti diberi gratisan. Daripada air kelapa yang ada
dibuang percuma. Gak usah sepesial beli kelapa untuk diambil airnya saja. Air
kelapa di pasar gratis tidak usah bayar asal bawa tempat/botol/jerigen sendiri
saja.
6. AIR, yah air bisaa, bisa air ledeng, air
sumur, yang penting tidak mengandung deterjen atau sabun, pasti berguna. Untuk
air ledeng sebaiknya diangin-anginkan 48 jam dulu supaya khlornya menguap,
karena khlor mematikan bakteri.
Nah cara membuatnyapun
juga semudah mencari bahan-bahanya, begini caranya :
1. Masukkan AMPAS EMPON-EMPON 5-6 sendok
makan ke dalam wadah yang sudah disediakan, saya namakan reaktor pupuk, biar
keren. Biar gak kalah dengan reaktor nuklir.
2. Lumatkan 10 buah PISANG BUSUK dan
masukkan ke dalam reaktor pupuk.
3. Masukkan TERASI 2-3 sendok teh ke dalam
reaktor pupuk. Juga masukkan Gula Putih 4-8 sdm sesuaikan dengan volume air
yang dituang nanti (maksudu cairan, bukan air saja ya), kira-2 gulanya 3-5%
nya.
4. Aduklah menggunakan sendok kayu
supaya bahan-bahan tersebut bercampur dengan merata.
5. Masukkan AIR KELAPA 1,5 Liter atau
sebotol aqua besar ke dalam reaktor pupuk. Aduk dengan sendok kayu dengan
merata.
6. Tambahkan AIR ke dalam reaktor pupuk
sampai penuh, sisakan ruangan sedalam 3 cm dari bibir reaktor, supaya ada udara
yang bisa digunakan bernafas para jasad renik dalam reaktor.
7. Tutup reaktor dengan tutup yang sudah
dilubangi, sehingga ada udara yang dengan leluasa bisa masuk atau keluar dari
reaktor.
8. Biarkan reaktor dalam ruang terbuka
melakukan fermentasi selama kurang lebih 5-7 hari, dan jika sudah bau tape,
artinya pupuk organik siap pakai.
9. Penggunaannya, campur dengan air dengan
perbandingan 1 bagian larutan pupuk organik dicampur dengan 15 bagian air.
Siramkan ke tanaman bisa disiramkan ke akar atau ke daunnya.
SILAKAN MENCOBA, jika
kurang jelas bisa kontak saya mas TEKOP di imel dewogundhul@yahoo.co.id atau sms ke
0816603573, dengan senang hati akan saya pandu jarak jauh.
Gb-01.
Ampas Empon-Empon eks Minuman Bersoda
|
Gb-02.
Pisang Busuk
|
Gb-03. Air
Kelapa
|
Gb-04.
Gula Putih
|
Gb-05.
Terasi
|
Gb-06.
Pisang busuk yang dilumatkan
|
Gb-07.
Reaktor Pupuk dari Kaleng Bekas Cat dengan kapasitas 3 L dengan tutup yang diberi
lubang untuk pertukaran udara
|
Gb-08.
Reaktor Pupuk berisi larutan pupuk in action
|
Gb-09.
Larutan pupuk siap difermentasi dalam 5-7 hari
|
Gb-10.
Reaktor ditutp dengan tutup yang dilubangi untuk pernafasan jasad renik dalam
proses fermentasi
|
Dari beberapa kali
membuat, biasanya pisangnya saya pisahkan dari kulitnya. Yang ini saya
potong-potong saja, dan ternyata setelah seminggu larutannya jamuran. Sayangnya
saya lupa gak dipotret dulu langsung dibuang saja.
Kemungkinan
penyebabnya adalah :
1. Kulit pisangnya sudah jamuran sehingga
mempengaruhi jalannya proses fermentasi menjadi jamuran.
2. Atau karena saya taruh di dekat kandang
burung, ada kemungkinan jamur dari kandang burung masuk rame-rame ke dalam
reaktor pupuk, sehingga menghasilkan pupuk jamuran.
3. Atau karena saya taruh di tempat yang
tadinya aman, ternyata setelah 2 hari kemudian, disekitarnya ditumpukin
material bangunan seperti semen, dan sebagian dari semennya jatuh ke tutup
reaktor.
4. Atau saya gak tahu juga apa penyebabnya
ya ……….
Ini adalah kenyataan
dalam kehidupan, kegagalan itu bukan berarti akhir segalanya, tetapi pekajaran
bagi kita. Yah kalau gagal ya dievaluasi kenapa kira-kira penyebabnya, kan bisa
untuk bekal berikutnya, supaya menjadi berhasil atau tidak gagal lagi. Lha
kalau gak pernah gagal dari mana kita mengklaim kita berhasil.