Selamat malam anda semua. Kembali malam hari ini Republik Kroto - LKP. Laskar Kroto
menurunkan tulisan untuk sekedar meramaikan dunia budidaya semut
rangrang, minimal sebagai salah satu referensi ke arah mana budidaya
semut rangrang yang anda sekalian lakoni mau di bawa.
Malam hari ini kami membuat judul " Ternak Kroto Tanpa Ratu "
. Harapan kami tulisan ini bisa memberikan sedikit pencerahan bagi
teman-teman calon pembudidaya juga bagi teman yang sudah memulai
peruntungan dengan budidaya semut rangrang penghasil telur kroto.
Teman- teman
sekalian yang terhormat, kadangkala hadirnya teknologi modern harus di
barengi dengan permasalahan yang timbul. Permasalahan, persoalan yang
timbul ke permukaan tidak terlepas dari pemakai teknologi itu sendiri.
Kita ambil contoh sederhana hadirnya internet. Di mana yang dulunya kita
berkomunikasi dua arah masih membutuhkan waktu lama agar mendapat
respon. Tetapi sekarang dunia yang luas terasa sempit. Kita bisa
berinteraksi dengan rekan-rekan kita dalam hitungan detik.
Terlepas dari
semua itu dalam dunia budidaya semut rangrang ilmu yang di sampaikan
kadangkala bertentangan dengan pondasi dasar yang sebenarnya. dimana hal itu mestinya, seharusnya
di pegang teguh sebagai landasan. Baru setelah landasan tadi kokoh, di
atasnya bisa kita lakukan alternatif sebagai perimbangan.
Budidaya adalah hasil
budi dan daya manusia, hasil pemikiran..dalam memperbaiki taraf
kehidupannya dengan memperhatikan segala aspek norma yang ada.
Usaha yang bermanfaat dan memberi hasil, suatu sistem yang digunakan
untuk memproduksi sesuatu dibawah kondisi buatan. ( Budidaya )
Ingat...Budidaya
adalah usaha yg bermanfaat dan memberi hasil ( Budidaya semut rangrang =
Usaha mengembangbiakkan, memelihara , membudidayakan semut rangrang
yang dulunya dianggap sebagai spesies yang tidak berguna menjadi
bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis , komersil...selain ikut serta
melestarikan keseimbangan lingkungan )
Tapi meski demikian kita dalam budidaya tetap harus memegang teguh pondasi dasar
yang menyangkut norma / aturan yang ada pada koloni semut rangrang
peliharaan kita. Tidak serta merta membuat teori alternatif menyesatkan
yang akan di konsumsi oleh jutaan orang saat ini juga berefek
kesinambungan pada anak dan cucu kita nanti.
Kalau kita
meletakkan pondasi dasar rapuh maka sama saja kita membuat generasi
penerus kita "Ngawur" . Perlu di ingat media yang kita gunakan saat ini ( Internet ) terlalu canggih untuk bisa di hapus dalam sekali waktu.
Apa pondasi dasar yang harus kita pegang teguh dalam budidaya semut rangrang.
Pondasi dasar adalah Mengetahui kehidupan koloni semut itu sendiri.
Kehidupan semut
tidak bisa lepas dari kelengkapan elemen koloni.Dengan kata lain semakin
lengkap elemen koloni semakin cepat perkembangbiakan, sebaliknya jika
elemen kurang maka perkembangbiakan cenderung lambat.
Begitu pula dalam
hal budidaya semut rangrang, meski hanya sekedar semut tetapi mereka
punya kehidupan yang sudah tertata secara sistimatis menurut aturan dan
normanya yang berlaku ( Koloni semut ). Ada pondasi dasar yang tidak
bisa kita ganggu gugat dengan cara apapun. Salah satunya adalah kelengkapan elemen ternak.
Jika salah satu
elemen ternak itu tidak ada maka akan timbul permasalahan lambatnya
perkembangbiakan, sedangkan syarat utama budidaya semut rangrang adalah
koloni yang ada banyak serta lengkap maka akan menghasilkan telur kroto
melimpah
Apa saja syarat utama dalam memulai budidaya semut rangrang.
Berguru keadaan kehidupan semut rangrang itu sendiri pada saat di alam bebas.
Kita bisa
memanipulasi faktor pendukung kehidupan koloni
semut setelah kita boyong ke kandang tangkar atau kandang ternak.
Tetapi faktor utama dalam hal ini tidak bisa kita manipulasi dengan
unsur alternatif.
Contoh,pada saat
semut rangrang di alam bebas kebutuhan akan senyawa yang terkandung
dalam gula di dapatkan dari "embun
madu” atau cairan gula. Embun madu ini di hasilkan dari tinja serangga
kecil, lucu dan imut bernama Aphid. Dimana tinja / kotoran si Aphid ini
mengandung zat gula seperti trisakarida (misalnya:
melezitosa, raffinosa, erlosa), disakarida (maltosa, sukrosa),
monosakarida (glukosa dan fruktosa). Selain itu, cairan ini juga
mengandung asam amino, protein dan lipid dalam cakupan kecil.
Setelah kita
menggambil bibit semut rangrang di alam, sementara ini belum ada yang
sekaligus mengambil Aphid untuk di budidayakan bersamaan dengan semut
rangrang. Sebagai gantinya "Mohon maaf" tinja si Aphid ini pembudidaya
memberikan cairan gula kepada koloni semut tangkaran/ ternakan mereka.
Prosesnya bagaimana dalam pembuatan cairan pengganti ini ? ( Gula pasir alami yang di hasilkan dari pengkristalan sari tebu di campur dengan air matang pada suhu tertentu )
Teman-teman seperjuangan yang terhormat,...
Dari simulasi di
atas dapat kita petik suatu simpulan bahwasanya dari sudut minuman dan
makanan saja kita mesti hati-hati dalam menyiapkan asupan yang akan di
konsumsi koloni semut budidayaan kita. Contoh di atas dalam pemberian
zat gula saja kita harus tahu gula pasir jenis apa dan cara
pencampurannya juga bagaimana. Tidak serta merta beli gula di campur air
terus di aduk lalu di berikan ke tampungan-tampungan tempat yang akan
di konsumsi semut.
Kenapa kita tidak
boleh asal-asalan dalam membuat dan menyajikan cairan gula ke semut
peliharaan kita. Jawabanya karena cairan gula
yang kita berikan adalah pengganti cairan yang di hasilkan dari tinja
hewan bernama Aphid. Jadi komposisi jumlah zat terlarut minimal harus
mendekati senyawa yang di hasilkan oleh "tinja" aphid.
Kami lanjutkan.......
Dalam berguru
keadaan semut di alam untuk kita petik intisari dalam proses
pembudidayaan selanjutnya adalah Faktor utama koloni semut dalam hal
ini Kelengkapan elemen koloni
Dalam budidaya semut rangrang kendala yang sering kali di hadapi adalah mendapatkan MASTER
RATU. Master ratu adalah figur pimpinan yang akan memimpin sekaligus
melanjutkan kelangsungan regenerasi selanjutnya ( BERTELUR ). Satu
master di alam bebas bisa membawahi berpuluh puluh sub koloni. Terbukti
meski anda berburu bibit semut rangrang di area luas, berhektar hektar
suatu misal tetapi TIDAK ADA jaminan memperoleh Master Ratu ini.
Master ratu dalam
bulan 4, 5, 6 akan bertelur sepanjang hari dan akan berfase ( Mrungsungi
= Ganti kulit ) pada bulan 7 setelah melahirkan calon ratu. Calon ratu
berwarna coklat bersayap akan berubah menjadi calon ratu bersayap warna
hijau dan pada akhirnya akan terbang ke tempat tertentu untuk membentuk
sub koloni. Pembentukan sub koloni butuh waktu karena calon ratu
bersayap hijau akan mengalami fase di tandai dengan rontoknya sayap.
Setelah sayap rontok calon ratu akan naik kasta menjadi ratu pada sub
koloni baru dan akan di melanjutkan generasi berikutnya. Tetapi tampuk
kepemimpinan masih ada pada sang Master ratu utama tadi. Republik Kroto sering meminjam istilah ratu bupati, ratu gubernur dan lain-lain tetap di bawah kekuasaan SANG PRESIDEN / SANG MASTER RATU.
Ini sebabnya
kadangkala sering terjadi pembantaian calon ratu karena salah presepsi /
salah penempatan wilayah otoritas . Bakal calon ratu di sebut ratu,
ratu muda di bilang master, master standar di anggap master utama.
Otoritas wilayah , Area kepemimpinan akan mempengaruhi. artinya apa jika
bupati daerah A di ambil dan di suruh jadi bupati di daerah B, maka
rakyat, masyarakat daerah B, akan berdemo. Keadaan ini akan terlihat
jika kita mencampurkan calon ratu dengan warna coklat dan hijau bersayap
selang beberapa saat akan di bantai oleh kawanan semut prajurit,
pekerja.
Lain halnya jika
sang master datang ke tempat A atau B akan di terima dengan suka cita.
Keadaan ini bisa kita buktikan jika kita meletakan sang master ratu di
tempat yang berbeda dengan sendirinya koloni semut kasta rendah akan
segera menerima dengan menggerubuti tetapi bukan membantai.
Rekan sekalian yang budiman....
Kadangkala ada
teman yang karena satu dan lain hal ( Mohon ma'af ) mengajarkan beternak
tanpa ratu bisa, bagi kami hal ini adalah pendangkalan ilmu budidaya.
Beliau tidak sadar tulisan/ artikel akan di copy paste ke
blogspot-blogspot yang lain dan dalam hitungan jam. Argumen yang kurang
benar ini akan di baca dan aminin oleh banyak teman yang lain. Kenapa
mereka meng-aminin dan meng-iyakan karena sebagian dari kita
menginginkan instant.
Pada tulisan kami sebelumnya Ujung Tombak Budidaya Kroto sudah di jabarkan bahwa kehadiran figur Master Ratu hukumnya wajib ada jika menginginkan penen kroto stabil dan bukan panen sarang kroto.
Kami pernah menerima pertanyaan , inti pertanyaan tersebut adalah :
" Di
jumpai di alam bebas satu sarang semut rangrang berisi banyak labirin /
gamet dengan kroto banyak di sela-selanya tetapi ratu tidak ada, semut
mana yang bertelur ? "
Pertanyaan di atas sederhana tetapi jika salah dalam menjawab akibatnya akan fatal. Mari kita bedah sama-sama.
PERTANYAAN
- Di alam di jumpai satu sarang
- Berisi telur kroto volume banyak
- Tidak di jumpai Ratu
- Semut mana yang bertelur ?
ASUMSI 1
- Semua koloni semut rangrang bertelur baik pekerja maupun prajurit
- Tanpa ratu sekalipun budidaya semut rangrang bisa berjalan, buktinya di jumpai di alam bebas ada sarang tanpa ratu telur krotonya banyak.
ASUMSI 2
- Yang bertelur semut betina, buktinya di jumpai di alam bebas ada sarang meski tanpa ratu terdapat telur kroto banyak
- Tanpa ratu sekalipun jika semut banyak, dengan tanda banyak gamet/labirin terisi kroto di sela-selanya yang nantinya akan berubah jadi semut muda budidaya semut rangrang bisa berjalan
- Syarat bibit unggul adalah di jumpai sarang / labirin / gamet banyak
Jawaban atas pertanyaan dari kedua asumsi di atas bagi kami kurang benar, mengapa demikian? Mari kita telusuri dengan seksama.
Secara garis besar koloni semut rangrang terdiri atas
- Koloni semut rangrang hampir 95 % adalah betina, sisanya yang 5 % adalah jantan
- Jantan akan mati setelah mengawini "Master Ratu"
- Master ratu adalah pemimpin satu kesatuan koloni yang bertugas reproduksi / melahirkan regenerasi menghasilakan koloni jantan maupun betina
- Master ratu dalam proses pembuahan bisa melakukan pembuahan dalam maupun pembuahan luar
- Koloni selanjutnya adalah koloni pekerja, terdiri atas betina fertil dan infertil
- Koloni terakhir adalah prajurit
Dalam koloni utuh
tugas betina fertil adalah sebagai pengasuh, perawat calon kroto dari di
lahirkan sampai menetas. Makanya rumus budidaya semut rangrang kalau di
urutkan adalah setelah adanya master ratu berusia tua, jumlah
tergantung. Karena master ratu di atas sepuluh tahun mampu "handle"
memimpin 60 sampai dengan 90 sub koloni. Setalah adanya master, koloni
betina fertil harus banyak.
Sudah juga kami jelaskan di postiingan terdahulu
bahwasanya sub koloni dalam hal ini tidak harus berwujud toples dengan
kapasitas tertentu bisa pakai, memanfaatkan botol eks. air mineral atau
bambu dan lain-lain. ( Dengan catatan mempunyai keasaman mendekati nol
atau nol lebih baik lagi ).
Kenapa sih,..kami
menekankan ke keasaman "pH". Hal ini kalau boleh saya ibaratkan dalam
membangun rumah tempat tinggal hal utama yang harus di lakukan adalah
mencari lokasi yang strategis, nyaman, aman dan bisa di berdayakan, sama
dengan tempat atau media tempat semut tangkaran kita, jika rumah
barunya memenuhi kriteria, aman, nyaman koloni semut akan betah dan
tanpa harus memancing secara otomatis koloni semut dengan suka dan rela
akan menerima rumah barunya yang kita siapkan. Di sini fungsi media
ber-pH mendekati nol atau nol akan sangat berperan.
Mari kita lanjutkan...!
Setelah master
ratu usia tua dengan kapasitas tertentu tersedia, elemen yang hukumnya
wajib ada adalah betina fertil. Betina fertil ini akan menggantikan
posisi ratu atau master ratu jika dalam koloni tidak ada ratu atau
master. Betina fertil ini akan bertelur, tetapi perlu di garis bawahi
telur hasil si ferti ini hampir 95% akan di jadikan tumbal dalam koloni,
maksudnya telur kroto yang ada akan di jadikan campuran zat perekat
sarang atau labirin, atau gamet. Jangan heran jika telur kroto anda
lenyap dan berganti dengan bertambahnya labirin, gamet yang akan
memenuhi media ( toples, botol, dan lain-lain ).
Betina fertil
dalam koloni lengkap akan berperan sebagai pengasuh calon kroto sampai
menjadi semut muda. Pertama betina fertil akan memisah gundukan calon
kroto yang masih berwarna kekuningan, dengan waktu yang agak singkat calon telur kroto akan membesar menjadi kroto kecil putih dan kuning
kecoklatan.
Dari sini kita bisa membedakan calon betina dan calon jantan.
Perhatikan lingkaran pada gambar di atas.
Master ratu akan bertelur per menit sepanjang hari dengan meninggalkan gundukan-gundukan calon kroto. Hasil sampling yang Republik Kroto
lakukan per gundukan akan menghasilakan 260 sampai dengan 297 butir
calon kroto. Butir-butir calon kroto berwarna putih kekuningan (
Silahkan amati gambar ) akan di pisahkan oleh betina fertil dan di
tempelkan di sepanjang media tangkar / ternak ( toples, botol dan
lain-lain ).
Koloni selanjutnya
adalah kasta pekerja notabene semut betina infertil alias mandul. Kasta
ini dalam kapasitasnya di koloni lengkap akan bertindak sebagai
operasional harian dari mencari makan, membagi makanan, membuang
sampah ( bangkai jantan dan lain-lain ) sampai support betina fertil
dalam mengurus calon kroto, kroto sampai jadi semut muda mandiri.
Koloni paling
agresif adalah kasta prajurit yang akan bertindak sebagai penjaga koloni
utuh dari gangguan predator dalam mensupport operasional harian
Koloni terakhir
adalah jantan di mana dalam kapasitasnya di koloni utuh bertugas
mengawini ratu secara massal dan akan mati setelah melakukan tugasnya.
Simpulan yang bisa kita petik dalam menjawab pertanyaan di atas adalah :
- Tidak benar semua koloni semut betina bisa bertelur
- Meski bertelur betina fertil akan melihat kondisi dan tidak serta merta bertelur, karena butuh adaptasi kedalam maupun keluar ( perubahan rangka telur dan lain-lain )
- Sarang yang di jumpai di alam dengan tampungan kroto banyak bisa karena sarang tersebut adalah sarang turunan dari sarang utama yang di huni master ratu, karena over kapasitas, betina fertil memboyong calon kroto ke sarang yang di temukan salah satu rekan tadi.pada saat di temukan sudah berubah menjadi kroto di akibatkan cepatnya proses pembesaran.
- Kroto yang banyak bisa juga di lahirkan betina fertil dan akan di korbankan sebagian atau semua untuk operasional pembuatan sarang demi perlindungan koloni terhadap iklim, cuaca serta predator
- Tidak benar bahwa rumus bibit unggul adalah jika bibit tersebut bersarang banyak ( labirin, gamet jumlahnya banyak ) Karena labirin atau gamet yang di pakai untuk meletakkan telur kroto berbeda dengan labirin atau gamet yang di pakai untuk pertahanan diri ( koloni ) dari iklim, cuaca serta menangkal gangguan predator.
- Ternak kroto tanpa ratu tidak akan maksimal karena ujung tombak dari koloni utuh juga dalam proses budidaya adalah semut ratu sang master ini
Demikian yang bisa
kami sampaikan malam hari ini, semoga sedikit banyak bisa memberikan
pencerahan terhadap dasar ilmu budidaya semut rangrang penghasil telur
kroto. Ketemu lagi pada postingan mendatang, Mohon ma'af jika ada
salah-salah kata, gaya bahasa serta lainnya. Terima kasih sudah
berkunjung di Republik Kroto
Sumber : ...Sorot Disini...