Drosophila sp. yaitu sejenis serangga
yang umumnya tidak berbahaya dan merupakan pemakan jamur yang tumbuh pada buah.
Lalat buah ini merupakan serangga yang cepat sekali dalam hal berkembang
biak, dan generasi yang baru dapat
dikembangbiakan setiap dua minggu. Karateristik ini menjadikan lalat buah merupakan organisme yang cocok
sekali untuk kajian-kajian genetik.
Berikut
merupakan klasifikasi dari Drosophila melanogaster (Borror, 1992):
Kingdom
|
Animalia
|
Phyllum
|
Arthropoda
|
Kelas
|
Insecta
|
Ordo
|
Diptera
|
Famili
|
Drosophilidae
|
Genus
|
Drosophila
|
Spesies
|
Drosophila
melanogaster
|
Selain itu, Drosophila juga
diklasifikasikan ke dalam sub ordo Cyclophorpha (pengelompokan lalat yang
pupanya terdapat kulit instar 3, mempunyai jaw hooks) dan termasuk ke dalam
seri Acaliptrata yaitu imago menetas dengan keluar dari bagian anterior pupa (Wheeler,
1981).
Lalat buah dan Artrophoda lainnya mempunyai kontruksi
modular, suatu seri segmen yang teratur. Segmen ini menyusun tiga bagian tubuh
utama, yaitu; kepala, thoraks, dan abdomen. seperti hewan simetris bilateral
lainnya, Drosophila ini mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor)
dan poros dorsoventral (punggung-perut). Pada Drosophila, determinan
sitoplasmik yang sudah ada di dalam telur memberi informasi posisional untuk
penempatan kedua poros ini bahkan sebelum fertilisasi. setelah fertilisasi, informasi
dengan benar dan akhirnya akan memicu struktur yang khas dari setiap segmen.
Drosophila memiliki ciri morfologi yang berbeda antara
jantan dan betinanya. Pada Drosophila jantan Memiliki ukuran tubuh yang lebih
kecil bila dibandingkan dengan yang betina. Memiliki 3 ruas dibagian abdomennya
dan memiliki sisir kelamin.Sedangkan pada yang betina ukuran relatif lebih
besar,memiliki 6 ruas pada bagian abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin.
Perbedaan jenis kelamin pada Drosophila melanogaster secara
morfologi terlihat dari bentuk pantat Drosophila, lalat jantan memiliki ujung
posterior yang tumpul sedangkan lalat betina memiliki ujung posterior yang
runcing. Lalat jantan memiliki sex comb pada kakinya sedangkan lalat betina
tidak. Ciri lainnya yang dapat membedakan jantan dan betina adalah dari ukuran
tubuhnya, dimana lalat jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil
dibandingkan ukuran lalat betina.
Perbandingan diatas dapat diringkas
dalam tabel
sebagai berikut:
Jantan
|
Betina
|
1.
Ukuran tubuh lebih kecil dari betina
|
1. Ukuran tubuh lebih besar dari jantan
|
2. Sayap lebih pendek dari sayap betina
|
2. Sayap lebih panjang dari sayap jantan
|
3.
Terdapat sisir kelamin (sex comb)
|
3. Tidak terdapat sisir kelamin (sex comb)
|
4.
Ujung abdomen tumpul dan lebih hitam
|
4.
Ujung abdomen runcing
|
sex comb pada lalat jantan
siklus hidup lalat Drosophila
sp
Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari
telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago. Fase
perkembangan dari telur Drosophila melanogaster dapat dilihat lebih jelas pada
gambar di bawah ini.
Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri
dari dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat
fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi
dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan
pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan (Silvia, 2003)
Periode
kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan
postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago
(fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada
perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa (Silvia, 2003).
Telur
Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di
permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi
lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur
perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. (Silvia, 2003). Telur
Drosophila dilapisi oleh dua lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang mengelilingi
sitoplasma dan suatu selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di
anteriornya terdapat dua tangkai.tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang
keras dari telur tersebut (Borror, 1992).
Larva
Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan menggali
dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernafasan pada trakea,
terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan
posterior (Silvia, 2003).
Saat
kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti kulit untuk
mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integumen baru diperluas
dengan kecepatan makan yang tinggi. Selama periode pergantian kulit, larva disebut instar. Instar pertama
adalah larva sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan indikasi instar adalah ukuran larva dan jumlah gigi
pada mulut hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang kedua, larva (instar ketiga)
makan hingga siap untuk membentuk pupa. Pada tahap terakhir, larva instar
ketiga merayap ke atas permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan
berhenti bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada Drosophila, destruksi sel-sel
larva terjadi pada prose pergantian kulit (molting) yang berlangsung empat kali
dengan tiga stadia instar : dari larva instar 1 ke instar II, dari larva instar
II ke instar III, dari instar III ke pupa, dan dari pupa ke imago (Ashburner,
1985).
Selama
makan, larva membuat saluran-saluran di dalam medium, dan jika terdapat banyak
saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan berlangsung baik. Larva yang
dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas tissue dalam
botol. Dan disini larva akan melekatkan diri pada tempat kering dengan cairan
seperti lem yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk pupa.
Saat
larva Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikula menjadi
keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut larva instar 4. Formasi
pupa ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, dan kaki. Puparium
(bentuk terluar pupa) menggunakan kutikula pada instar ketiga. Pada stadium
pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif, dan dalam keadaan ini, larva
berganti menjadi lalat dewasa (Ashburner, 1985).
Struktur
dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil jaringan dorman yang
sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan jaringan preadult (sebelum dewasa)
disebut anlagen. Fungsi utama dari pupa adalah untuk perkembangan luar dari
anlagen ke bentuk dewasa (Silvia, 2003).
Dewasa
pada Drosophila melanogaster dalam satu siklus hidupnya berusia sekitar 9 hari.
Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya masih pucat dan sayapnya belum
terbentang. Sementara itu, lalat betina akan kawin setelah berumur 8 jam dan
akan menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak dari lalat buah jantan.
Pada
ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam telur.
Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya satu yang
dapat berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya segera
berabsorpsi dalam perkembangan jaringan embrio. (Borror, 1992)
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus
hidup Drosophila melanogaster diantaranya sebagai berikut:
·
Suhu Lingkungan
Drosophila melanogaster
mengalami siklus selama 8-11 hari dalam kondisi ideal. Kondisi ideal yang
dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada suhu ini lalat akan mengalami satu
putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau sekitar 180C,
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih lama dan
lambat yaitu sekitar 18-20 hari. Pada suhu 30°C, lalat dewasa yang tumbuh akan
steril.
· Ketersediaan Media Makanan
Jumlah telur Drosophila
melanogaster yang dikeluarkan akan menurun apabila kekurangan makanan. Lalat
buah dewasa yang kekurangan makanan akan menghasilkan larva berukuran kecil.
Larva ini mampu membentuk pupa berukuran kecil, namun sering kali gagal
berkembang menjadi individu dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa yang hanya
dapat menghasilkan sedikit telur. Viabilitas
dari telur-telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan yang
dimakan oleh larva betina (Shorrocks, 1972).
· Tingkat Kepadatan Botol Pemeliharaan
Botol medium sebaiknya
diisi dengan medium buah yang cukup dan tidak terlalu padat. Selain itu, lalat
buah yang dikembangbiakan di dalam botol pun sebaiknya tidak terlalu banyak,
cukup beberapa pasang saja. Pada Drosophila melanogaster dengan kondisi ideal
dimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu padat) individu dewasa dapat hidup
sampai kurang lebih 40 hari. Namun apabila kondisi botol medium terlalu padat
akan menyebabkan menurunnya produksi telur dan meningkatnya jumlah kematian
pada individu dewasa.
· Intensitas Cahaya
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell,
N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2002. BIologi. Edisi kelima-Jilid-1. Terj. dari Biology oleh Lestari, R.
Erlangga: Jakarta.
Suryo. 1990. Genetika Strata I. Gajah Mada University Press: Yogyakarta
Tim genetika juurdik biologi UNY. 2012.Genetika.
FMIPA UNY: Yogyakarta. Sumber : ...Sorot Disini...