Magot
atau biasa disebut belatung adalah larva lalat dewasa pada fase
tertentu sebelum berubah secara sempurna menjadi lalat. Magot ini bisa
hidup dimana saja asal ada habitat atau media yang mendukung untuk
tumbuh dan berkembang. Habitat hidupnya adalah daerah yang lembab,
bersuhu sedang, sedikit basah dan redup.
Untuk bisa membudidayakan magot diperlukan media dan tempat yang sesuai dengan hidup maggot tersebut. Kandang harus minim cahaya atau redup dengan aroma khas yang bisa mengundang lalat untuk datang dan betah bertahan sampai bertelur.
Untuk pakan alami alternative, magot memiliki keistimewaan kandungan nutrisi yang tinggi. Berdasar penelitian, magot memiliki kandungan protein hingga 40 persen.
Persiapan Tempat atau Kandang
Sifat hidup lalat menyukai tempat yang lembab dan redup, oleh karena itu, kandang harus didesain sedemikian rupa agar lalat datang, betah dan bertelur. Ukuran kandang relatif sesuai dengan kebutuhan, misalnya ukuran 60×60 x 70 cm. Kandang dibuat berbentuk gubuk atau saung yang dipasang nangkring di atas permukaan air tepian kolam. Di dalam gubuk dibuat rak-rak 3 atau 3 rak untuk nampan media. Dinding gubuk bisa menggunakan gedhek atau anyaman bambu atau triplek, di salah satu sisinya ditutup dengan screen-net. Berikut sketsa gambar kandang magot.
Dengan desain yang baik, kelembamban media akan terjaga dan suasana
di dalam kandang redup sehingga lalat betah dan bertelur. Kandang
dipasang nangkring diatas permukaan air kolam agar setelah media menjadi
tempat hidup, magot yang aktif bergerak akan jatuh ke kolam dan
langsung disantap oleh ikan.
Media Budidaya
Media untuk magot sangat sederhana dan mudah didapatkan, diantaranya :
- Ampas tahu
- Kotoran puyuh atau ayam petelur atau,
- Limbah nasi atau,
- Ikan rucah atau,
- Ikan asin atau,
- Limbah ayam potong
Persiapan media
Panen
Magot mulai berkembang pada hari ketiga hingga keenam. Pada hari ketujuh adalah hari panen. Jika desain kandang nangkring di atas permukaan air kolam, kita tidak perlu melakukan pemanenan karena magot akan jatuh sendiri ke dalam kolam.
- See more at: http://www.klinikikan.net/?page_id=11#sthash.XdtvoFXr.dpuf
Untuk bisa membudidayakan magot diperlukan media dan tempat yang sesuai dengan hidup maggot tersebut. Kandang harus minim cahaya atau redup dengan aroma khas yang bisa mengundang lalat untuk datang dan betah bertahan sampai bertelur.
Untuk pakan alami alternative, magot memiliki keistimewaan kandungan nutrisi yang tinggi. Berdasar penelitian, magot memiliki kandungan protein hingga 40 persen.
Persiapan Tempat atau Kandang
Sifat hidup lalat menyukai tempat yang lembab dan redup, oleh karena itu, kandang harus didesain sedemikian rupa agar lalat datang, betah dan bertelur. Ukuran kandang relatif sesuai dengan kebutuhan, misalnya ukuran 60×60 x 70 cm. Kandang dibuat berbentuk gubuk atau saung yang dipasang nangkring di atas permukaan air tepian kolam. Di dalam gubuk dibuat rak-rak 3 atau 3 rak untuk nampan media. Dinding gubuk bisa menggunakan gedhek atau anyaman bambu atau triplek, di salah satu sisinya ditutup dengan screen-net. Berikut sketsa gambar kandang magot.
Media Budidaya
Media untuk magot sangat sederhana dan mudah didapatkan, diantaranya :
- Ampas tahu
- Kotoran puyuh atau ayam petelur atau,
- Limbah nasi atau,
- Ikan rucah atau,
- Ikan asin atau,
- Limbah ayam potong
Persiapan media
- Kotoran ayam (atau bahan tersebut di atas) dalam keadaan kering lalu dihaluskan dicampur dengan ampas tahu, dengan perbandingan 2 : 1.
- Campurkan Nutrigot dengan dosis 3 gram untuk 1 kg media, lalu aduk merata.
- Tempatkan media pada wadah atau nampan anyaman bambu lalu diratakan.
- Larutkan 2 gram Nutrigot dengan satu gelas air, lalu disemprotkan ke media agar lembab. Ini dilakukan terus secara teratur untuk menjaga media tetap lembab.
- Masukan nampan media pada rak kandang.
- Penyemprotan dengan nutrigot dilakuan sehari sekali.
Panen
Magot mulai berkembang pada hari ketiga hingga keenam. Pada hari ketujuh adalah hari panen. Jika desain kandang nangkring di atas permukaan air kolam, kita tidak perlu melakukan pemanenan karena magot akan jatuh sendiri ke dalam kolam.
- See more at: http://www.klinikikan.net/?page_id=11#sthash.XdtvoFXr.dpuf
Magot
atau biasa disebut belatung adalah larva lalat dewasa pada fase
tertentu sebelum berubah secara sempurna menjadi lalat. Magot ini bisa
hidup dimana saja asal ada habitat atau media yang mendukung untuk
tumbuh dan berkembang. Habitat hidupnya adalah daerah yang lembab,
bersuhu sedang, sedikit basah dan redup.
Untuk bisa membudidayakan magot diperlukan media dan tempat yang sesuai dengan hidup maggot tersebut. Kandang harus minim cahaya atau redup dengan aroma khas yang bisa mengundang lalat untuk datang dan betah bertahan sampai bertelur.
Untuk pakan alami alternative, magot memiliki keistimewaan kandungan nutrisi yang tinggi. Berdasar penelitian, magot memiliki kandungan protein hingga 40 persen.
Persiapan Tempat atau Kandang
Sifat hidup lalat menyukai tempat yang lembab dan redup, oleh karena itu, kandang harus didesain sedemikian rupa agar lalat datang, betah dan bertelur. Ukuran kandang relatif sesuai dengan kebutuhan, misalnya ukuran 60×60 x 70 cm. Kandang dibuat berbentuk gubuk atau saung yang dipasang nangkring di atas permukaan air tepian kolam. Di dalam gubuk dibuat rak-rak 3 atau 3 rak untuk nampan media. Dinding gubuk bisa menggunakan gedhek atau anyaman bambu atau triplek, di salah satu sisinya ditutup dengan screen-net. Berikut sketsa gambar kandang magot.
Dengan desain yang baik, kelembamban media akan terjaga dan suasana
di dalam kandang redup sehingga lalat betah dan bertelur. Kandang
dipasang nangkring diatas permukaan air kolam agar setelah media menjadi
tempat hidup, magot yang aktif bergerak akan jatuh ke kolam dan
langsung disantap oleh ikan.
Media Budidaya
Media untuk magot sangat sederhana dan mudah didapatkan, diantaranya :
- Ampas tahu
- Kotoran puyuh atau ayam petelur atau,
- Limbah nasi atau,
- Ikan rucah atau,
- Ikan asin atau,
- Limbah ayam potong
Persiapan media
Panen
Magot mulai berkembang pada hari ketiga hingga keenam. Pada hari ketujuh adalah hari panen. Jika desain kandang nangkring di atas permukaan air kolam, kita tidak perlu melakukan pemanenan karena magot akan jatuh sendiri ke dalam kolam.
- See more at: http://www.klinikikan.net/?page_id=11#sthash.XdtvoFXr.dpuf
Untuk bisa membudidayakan magot diperlukan media dan tempat yang sesuai dengan hidup maggot tersebut. Kandang harus minim cahaya atau redup dengan aroma khas yang bisa mengundang lalat untuk datang dan betah bertahan sampai bertelur.
Untuk pakan alami alternative, magot memiliki keistimewaan kandungan nutrisi yang tinggi. Berdasar penelitian, magot memiliki kandungan protein hingga 40 persen.
Persiapan Tempat atau Kandang
Sifat hidup lalat menyukai tempat yang lembab dan redup, oleh karena itu, kandang harus didesain sedemikian rupa agar lalat datang, betah dan bertelur. Ukuran kandang relatif sesuai dengan kebutuhan, misalnya ukuran 60×60 x 70 cm. Kandang dibuat berbentuk gubuk atau saung yang dipasang nangkring di atas permukaan air tepian kolam. Di dalam gubuk dibuat rak-rak 3 atau 3 rak untuk nampan media. Dinding gubuk bisa menggunakan gedhek atau anyaman bambu atau triplek, di salah satu sisinya ditutup dengan screen-net. Berikut sketsa gambar kandang magot.
Media Budidaya
Media untuk magot sangat sederhana dan mudah didapatkan, diantaranya :
- Ampas tahu
- Kotoran puyuh atau ayam petelur atau,
- Limbah nasi atau,
- Ikan rucah atau,
- Ikan asin atau,
- Limbah ayam potong
Persiapan media
- Kotoran ayam (atau bahan tersebut di atas) dalam keadaan kering lalu dihaluskan dicampur dengan ampas tahu, dengan perbandingan 2 : 1.
- Campurkan Nutrigot dengan dosis 3 gram untuk 1 kg media, lalu aduk merata.
- Tempatkan media pada wadah atau nampan anyaman bambu lalu diratakan.
- Larutkan 2 gram Nutrigot dengan satu gelas air, lalu disemprotkan ke media agar lembab. Ini dilakukan terus secara teratur untuk menjaga media tetap lembab.
- Masukan nampan media pada rak kandang.
- Penyemprotan dengan nutrigot dilakuan sehari sekali.
Panen
Magot mulai berkembang pada hari ketiga hingga keenam. Pada hari ketujuh adalah hari panen. Jika desain kandang nangkring di atas permukaan air kolam, kita tidak perlu melakukan pemanenan karena magot akan jatuh sendiri ke dalam kolam.
- See more at: http://www.klinikikan.net/?page_id=11#sthash.XdtvoFXr.dpuf
Magot atau
biasa disebut belatung adalah larva lalat dewasa pada fase tertentu sebelum
berubah secara sempurna menjadi lalat. Magot ini bisa hidup dimana saja
asal ada habitat atau media yang mendukung untuk tumbuh dan berkembang.
Habitat hidupnya adalah daerah yang lembab, bersuhu sedang, sedikit basah dan
redup.
Untuk bisa
membudidayakan magot diperlukan media dan tempat yang sesuai dengan hidup
maggot tersebut. Kandang harus minim cahaya atau redup dengan aroma khas
yang bisa mengundang lalat untuk datang dan betah bertahan sampai bertelur.
Untuk pakan
alami alternative, magot memiliki keistimewaan kandungan nutrisi yang tinggi.
Berdasar penelitian, magot memiliki kandungan protein hingga 40 persen.
Persiapan Tempat atau Kandang
Sifat hidup
lalat menyukai tempat yang lembab dan redup, oleh karena itu, kandang harus
didesain sedemikian rupa agar lalat datang, betah dan bertelur. Ukuran
kandang relatif sesuai dengan kebutuhan, misalnya ukuran 60×60 x 70 cm.
Kandang dibuat berbentuk gubuk atau saung yang dipasang nangkring di atas
permukaan air tepian kolam. Di dalam gubuk dibuat rak-rak 3 atau 3 rak
untuk nampan media. Dinding gubuk bisa menggunakan gedhek atau anyaman
bambu atau triplek, di salah satu sisinya ditutup dengan screen-net.
Berikut sketsa gambar kandang magot.
Dengan
desain yang baik, kelembamban media akan terjaga dan suasana di dalam kandang
redup sehingga lalat betah dan bertelur. Kandang dipasang nangkring
diatas permukaan air kolam agar setelah media menjadi tempat hidup, magot yang
aktif bergerak akan jatuh ke kolam dan langsung disantap oleh ikan.
Media Budidaya
Media untuk
magot sangat sederhana dan mudah didapatkan, diantaranya :
-
Ampas tahu
-
Kotoran puyuh atau ayam petelur atau,
-
Limbah nasi atau,
-
Ikan rucah atau,
-
Ikan asin atau,
-
Limbah ayam potong
Persiapan media
- Kotoran ayam (atau bahan tersebut di atas) dalam keadaan kering lalu dihaluskan dicampur dengan ampas tahu, dengan perbandingan 2 : 1.
- Campurkan Nutrigot dengan dosis 3 gram untuk 1 kg media, lalu aduk merata.
- Tempatkan media pada wadah atau nampan anyaman bambu lalu diratakan.
- Larutkan 2 gram Nutrigot dengan satu gelas air, lalu disemprotkan ke media agar lembab. Ini dilakukan terus secara teratur untuk menjaga media tetap lembab.
- Masukan nampan media pada rak kandang.
- Penyemprotan dengan nutrigot dilakuan sehari sekali.
Panen
Magot mulai
berkembang pada hari ketiga hingga keenam. Pada hari ketujuh adalah hari
panen. Jika desain kandang nangkring di atas permukaan air kolam, kita
tidak perlu melakukan pemanenan karena magot akan jatuh sendiri ke dalam kolam.
Magot
atau biasa disebut belatung adalah larva lalat dewasa pada fase
tertentu sebelum berubah secara sempurna menjadi lalat. Magot ini bisa
hidup dimana saja asal ada habitat atau media yang mendukung untuk
tumbuh dan berkembang. Habitat hidupnya adalah daerah yang lembab,
bersuhu sedang, sedikit basah dan redup.
Untuk bisa membudidayakan magot diperlukan media dan tempat yang sesuai dengan hidup maggot tersebut. Kandang harus minim cahaya atau redup dengan aroma khas yang bisa mengundang lalat untuk datang dan betah bertahan sampai bertelur.
Untuk pakan alami alternative, magot memiliki keistimewaan kandungan nutrisi yang tinggi. Berdasar penelitian, magot memiliki kandungan protein hingga 40 persen.
Persiapan Tempat atau Kandang
Sifat hidup lalat menyukai tempat yang lembab dan redup, oleh karena itu, kandang harus didesain sedemikian rupa agar lalat datang, betah dan bertelur. Ukuran kandang relatif sesuai dengan kebutuhan, misalnya ukuran 60×60 x 70 cm. Kandang dibuat berbentuk gubuk atau saung yang dipasang nangkring di atas permukaan air tepian kolam. Di dalam gubuk dibuat rak-rak 3 atau 3 rak untuk nampan media. Dinding gubuk bisa menggunakan gedhek atau anyaman bambu atau triplek, di salah satu sisinya ditutup dengan screen-net. Berikut sketsa gambar kandang magot.
Dengan desain yang baik, kelembamban media akan terjaga dan suasana
di dalam kandang redup sehingga lalat betah dan bertelur. Kandang
dipasang nangkring diatas permukaan air kolam agar setelah media menjadi
tempat hidup, magot yang aktif bergerak akan jatuh ke kolam dan
langsung disantap oleh ikan.
Media Budidaya
Media untuk magot sangat sederhana dan mudah didapatkan, diantaranya :
- Ampas tahu
- Kotoran puyuh atau ayam petelur atau,
- Limbah nasi atau,
- Ikan rucah atau,
- Ikan asin atau,
- Limbah ayam potong
Persiapan media
Panen
Magot mulai berkembang pada hari ketiga hingga keenam. Pada hari ketujuh adalah hari panen. Jika desain kandang nangkring di atas permukaan air kolam, kita tidak perlu melakukan pemanenan karena magot akan jatuh sendiri ke dalam kolam.
- See more at: http://www.klinikikan.net/?page_id=11#sthash.XdtvoFXr.dpuf
Untuk bisa membudidayakan magot diperlukan media dan tempat yang sesuai dengan hidup maggot tersebut. Kandang harus minim cahaya atau redup dengan aroma khas yang bisa mengundang lalat untuk datang dan betah bertahan sampai bertelur.
Untuk pakan alami alternative, magot memiliki keistimewaan kandungan nutrisi yang tinggi. Berdasar penelitian, magot memiliki kandungan protein hingga 40 persen.
Persiapan Tempat atau Kandang
Sifat hidup lalat menyukai tempat yang lembab dan redup, oleh karena itu, kandang harus didesain sedemikian rupa agar lalat datang, betah dan bertelur. Ukuran kandang relatif sesuai dengan kebutuhan, misalnya ukuran 60×60 x 70 cm. Kandang dibuat berbentuk gubuk atau saung yang dipasang nangkring di atas permukaan air tepian kolam. Di dalam gubuk dibuat rak-rak 3 atau 3 rak untuk nampan media. Dinding gubuk bisa menggunakan gedhek atau anyaman bambu atau triplek, di salah satu sisinya ditutup dengan screen-net. Berikut sketsa gambar kandang magot.
Media Budidaya
Media untuk magot sangat sederhana dan mudah didapatkan, diantaranya :
- Ampas tahu
- Kotoran puyuh atau ayam petelur atau,
- Limbah nasi atau,
- Ikan rucah atau,
- Ikan asin atau,
- Limbah ayam potong
Persiapan media
- Kotoran ayam (atau bahan tersebut di atas) dalam keadaan kering lalu dihaluskan dicampur dengan ampas tahu, dengan perbandingan 2 : 1.
- Campurkan Nutrigot dengan dosis 3 gram untuk 1 kg media, lalu aduk merata.
- Tempatkan media pada wadah atau nampan anyaman bambu lalu diratakan.
- Larutkan 2 gram Nutrigot dengan satu gelas air, lalu disemprotkan ke media agar lembab. Ini dilakukan terus secara teratur untuk menjaga media tetap lembab.
- Masukan nampan media pada rak kandang.
- Penyemprotan dengan nutrigot dilakuan sehari sekali.
Panen
Magot mulai berkembang pada hari ketiga hingga keenam. Pada hari ketujuh adalah hari panen. Jika desain kandang nangkring di atas permukaan air kolam, kita tidak perlu melakukan pemanenan karena magot akan jatuh sendiri ke dalam kolam.
- See more at: http://www.klinikikan.net/?page_id=11#sthash.XdtvoFXr.dpuf
Magot
atau biasa disebut belatung adalah larva lalat dewasa pada fase
tertentu sebelum berubah secara sempurna menjadi lalat. Magot ini bisa
hidup dimana saja asal ada habitat atau media yang mendukung untuk
tumbuh dan berkembang. Habitat hidupnya adalah daerah yang lembab,
bersuhu sedang, sedikit basah dan redup.
Untuk bisa membudidayakan magot diperlukan media dan tempat yang sesuai dengan hidup maggot tersebut. Kandang harus minim cahaya atau redup dengan aroma khas yang bisa mengundang lalat untuk datang dan betah bertahan sampai bertelur.
Untuk pakan alami alternative, magot memiliki keistimewaan kandungan nutrisi yang tinggi. Berdasar penelitian, magot memiliki kandungan protein hingga 40 persen.
Persiapan Tempat atau Kandang
Sifat hidup lalat menyukai tempat yang lembab dan redup, oleh karena itu, kandang harus didesain sedemikian rupa agar lalat datang, betah dan bertelur. Ukuran kandang relatif sesuai dengan kebutuhan, misalnya ukuran 60×60 x 70 cm. Kandang dibuat berbentuk gubuk atau saung yang dipasang nangkring di atas permukaan air tepian kolam. Di dalam gubuk dibuat rak-rak 3 atau 3 rak untuk nampan media. Dinding gubuk bisa menggunakan gedhek atau anyaman bambu atau triplek, di salah satu sisinya ditutup dengan screen-net. Berikut sketsa gambar kandang magot.
Dengan desain yang baik, kelembamban media akan terjaga dan suasana
di dalam kandang redup sehingga lalat betah dan bertelur. Kandang
dipasang nangkring diatas permukaan air kolam agar setelah media menjadi
tempat hidup, magot yang aktif bergerak akan jatuh ke kolam dan
langsung disantap oleh ikan.
Media Budidaya
Media untuk magot sangat sederhana dan mudah didapatkan, diantaranya :
- Ampas tahu
- Kotoran puyuh atau ayam petelur atau,
- Limbah nasi atau,
- Ikan rucah atau,
- Ikan asin atau,
- Limbah ayam potong
Persiapan media
Panen
Magot mulai berkembang pada hari ketiga hingga keenam. Pada hari ketujuh adalah hari panen. Jika desain kandang nangkring di atas permukaan air kolam, kita tidak perlu melakukan pemanenan karena magot akan jatuh sendiri ke dalam kolam.
- See more at: http://www.klinikikan.net/?page_id=11#sthash.XdtvoFXr.dpuf
Untuk bisa membudidayakan magot diperlukan media dan tempat yang sesuai dengan hidup maggot tersebut. Kandang harus minim cahaya atau redup dengan aroma khas yang bisa mengundang lalat untuk datang dan betah bertahan sampai bertelur.
Untuk pakan alami alternative, magot memiliki keistimewaan kandungan nutrisi yang tinggi. Berdasar penelitian, magot memiliki kandungan protein hingga 40 persen.
Persiapan Tempat atau Kandang
Sifat hidup lalat menyukai tempat yang lembab dan redup, oleh karena itu, kandang harus didesain sedemikian rupa agar lalat datang, betah dan bertelur. Ukuran kandang relatif sesuai dengan kebutuhan, misalnya ukuran 60×60 x 70 cm. Kandang dibuat berbentuk gubuk atau saung yang dipasang nangkring di atas permukaan air tepian kolam. Di dalam gubuk dibuat rak-rak 3 atau 3 rak untuk nampan media. Dinding gubuk bisa menggunakan gedhek atau anyaman bambu atau triplek, di salah satu sisinya ditutup dengan screen-net. Berikut sketsa gambar kandang magot.
Media Budidaya
Media untuk magot sangat sederhana dan mudah didapatkan, diantaranya :
- Ampas tahu
- Kotoran puyuh atau ayam petelur atau,
- Limbah nasi atau,
- Ikan rucah atau,
- Ikan asin atau,
- Limbah ayam potong
Persiapan media
- Kotoran ayam (atau bahan tersebut di atas) dalam keadaan kering lalu dihaluskan dicampur dengan ampas tahu, dengan perbandingan 2 : 1.
- Campurkan Nutrigot dengan dosis 3 gram untuk 1 kg media, lalu aduk merata.
- Tempatkan media pada wadah atau nampan anyaman bambu lalu diratakan.
- Larutkan 2 gram Nutrigot dengan satu gelas air, lalu disemprotkan ke media agar lembab. Ini dilakukan terus secara teratur untuk menjaga media tetap lembab.
- Masukan nampan media pada rak kandang.
- Penyemprotan dengan nutrigot dilakuan sehari sekali.
Panen
Magot mulai berkembang pada hari ketiga hingga keenam. Pada hari ketujuh adalah hari panen. Jika desain kandang nangkring di atas permukaan air kolam, kita tidak perlu melakukan pemanenan karena magot akan jatuh sendiri ke dalam kolam.
- See more at: http://www.klinikikan.net/?page_id=11#sthash.XdtvoFXr.dpuf
Sumber : ...Sorot Disini...
beli notrigotnya dimana tolong sms sy 081215198704
Saya mau beli nutrigot di mana ya ,
WA 083115011376