Lele merupakan salah satu jenis ikan yang cukup populer di kalangan
masyarakat. Permintaan lele untuk dikonsumsi semakin besar dari hari ke
hari. Hal inilah yang menyebabkan semakin banyak orang yang memutuskan
untuk mulai beternak lele baik dalam skala kecil maupun skala besar. Ada
banyak hal yang harus diperhatikan mengenai cara memelihara dan
menernakkan lele mulai dari ukuran kolam, varietas lele serta pakan dan
kebutuhan nutrisi lele.
Varietas lele yang anda ternakkan akan menentukan kualitas lele yang
akan anda panen. Oleh karena itu, adalah sangat penting bagi anda untuk
mengetahui bagaimana cara memilih bibit lele dengan kualitas yang baik.
Selain pemilihat bibit lele varietas unggul, anda juga harus
memperhatikan perawatan lele untuk menjamin kualitas hasil panen. Salah
satu hal penting yang harus diperhatikan adalah pemberian pakan lele.
Jenis Pakan Lele
Pada dasarnya, anda bisa menemukan berbagai jenis pakan yang bisa
diberikan pada lele yang anda ternakkan mulai dari pakan organik hingga
pakan anorganik. Pelet mungkin merupakan jenis pakan yang paling populer
yang digunakan dalan teknik beternak lele. Selain pelet, anda juga
dapat memberikan pakan berupa maggot atau belatung.
Maggot atau belatung sudah sering digunakan sebagai alternatif pakan
bagi ternak lele. Jenis maggot yang biasa digunakan adalah maggot dari
lalat jenis Black Soldier. Maggot sendiri sebenarnya merupakan salah
satu bentuk yang terjadi pada fase transformasi telur lalat Black
Soldier menjadi lalat dewasa. Dikarenakan fungsinya yang bisa digunakan
sebagai pakan lele, tak jarang peternak lele ikut mempelajari
tentang cara ternak maggot sebagai bahan pakan lele.
Saat ini bahkan telah banyak ditemukan orang yang khusus melakukan
budidaya maggot yang kemudian digunakan sebagai bahan pakan lele. Hal
ini juga menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Tak jarang
ditemukan peternak yang bisa menghasilkan 100 hingga 200 Kg maggot per
hari.
Berbagai Cara Budidaya Maggot
Jika anda ingin beternak maggot sendiri baik untuk keperluan ternak lele
anda pribadi atau untuk dijual kembali pada peternak lele lain, anda
harus mengetahu mengenai teknik-teknik yang biasa digunakan dalam
beternak maggot. Sejauh ini, ada dua teknik budidaya maggot yang cukup
populer dan cukup sering digunakan. Yang pertama adalah dengan
menggunakan bekatul sebagai media ternak dan yang kedua adalah dengan
menggunakan bungkil kelapa sawit sebagai media ternak.
Ternak Maggot Dengan Media Bekatul
Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan dalam cara budidaya maggot dengan
media ternak bekatul adalah bak hitam atau baskom dengan diameter 60 cm,
bekatul, plastik hitam, daun pisang yang telah mengering, air, dan tali
rafiah.
Jika bahan-bahan telah tersedia, yang pertama harus anda lakukan adalah
melubangi bak dengan lubang berdiameter 2 cm. Kemudian bak dicuci dengan
air panas. Lalu masukkan bekatul dan air dengan perbandingan 1:2. Air
dibiarkan hingga mengendap dengan sendirinya. Letakkan daun pisang
kering di atas bekatul sebagai tempat bagi lalat Black Soldier untuk
meletakkan telurnya. Tutup bak dengan plastik rapat-rapat dan letakkan
di tempat teduh agar terjadi fermentasi. Maggot siap dipanen dalam 2
minggu.
Ternak Maggot Dengan Media Bungkil Kelapa Sawit
Pada dasarnya, cara beternak maggot dengan menggunakan bungkil kelapa
sawit menggunakan metode yang sama dengan ternak maggot dengan
menggunakan bekatul yaitu fermentasi. Hanya saja, bahan baku utama yang
digunakan bukan bekatul melainkan bungkil kelapa sawit.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menggiling bungkil kelapa
sawit hingga halus lalu mencampurnya dengan air limbah jeroan agar
terjadi fermentasi. Bak diletakkan di tempat terbuka untuk menarik lalat
Black Soldier. Maggot dapat dipanen dalam 2 minggu dengan cara
menyemprotkan air ke dalam bak agar maggot terpisah dari media ternak. 4
Kg bungkil kelapa sawit dapat menghasilkan maggot sebanyak 1 kg.
Sumber : ...Sorot Disini...
Saya melakukan ujicoba menggunakan limbah sawit juga. ternyata tidak bau sehingga tidak mengganggu tetangga dengan aromanya